![]() Thought error was perceived to be the main source of error during the laboratory programming exercises. Descriptive statistics revealed that the respondents perceived that they committed the identified eighteen errors infrequently. This descriptive study determined which of the sources of errors would predict the errors committed by novice Java programmers. Hal tersebut berarti bahwa nilai matematika dengan prestasi belajar pemrograman berorientasi objek mempunyai hubungan atau kaitan yang signifikan dengan kategori sedang. Berdasarkan pedoman interprestasi koefisien korelasi, skor signifikansi 0,441 menunjukan bahwa tingkat kekuatan korelasi antar variabel berada di kategori sedang. Koefisien korelasi 0,013<0,05 menunjukkan bahwa nilai matematika berhubungan atau berkorelasi dengan prestasi belajar pemrograman berorientasi objek. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,013 (sig.2-tailed) dengan interval keyakinan 0,05 untuk uji 2 sisi. Dilihat dari nilai tersebut, data kedua variabel tidak berdistribusi normal. ![]() Hasil uji normalitas menyatakan bahwa variabel nilai matematika mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,008, sedangkan nilai uji variabel prestasi belajar pemrograman berorientasi objek sebesar 0,00. Analisis dilakukan menggunakan aplikasi SPSS versi 25 dengan populasi siswa kelas XI dan XII Jurusan RPL SMK Ibu Kartini Semarang. ![]() Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan uji korelasi Rank Spearman. ![]() Namun, hubungan matematika dengan pemrograman berorientasi objek (PBO) belum dapat diketahui. Oleh karena itu matematika mempunyai hubungan dengan dasar pemrograman. Teori matematika digunakan sebagai dasar dalam bahasa pemrograman, contohnya antara lain yaitu logika matematika, himpunan, aljabar, fungsi, barisan dan deret. ![]()
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |